Sunday, July 10, 2016

Tante Hesti

cerita dewasa terpanas membagikan cerita dewasa 2016, cerita dewasa terbaru, cerita hayalan, cerita panas, bokep 17+ dllTante Hesti


cerita dewasa 2016

cerita dewasa terbaru

Hesti keluar dari kamar mandi hanya berbalutkan handuk di dada, langsung duduk di pangkuan Budiman, berhadapan dengan tempat dudukku. Kulihat Budiman agak canggung memangku Hesti dihadapanku, tapi Hesti bisa membawa diri mencairkan suasana terutama terhadap Budiman. Diciumnya kening Budiman, lalu pipinya sembil memeluk kepalanya dan menyandarkannya ke dadanya yang menonjol.


Kembali aku diliputi kecemburuan melihat kemesraan yang diberikan Hesti pada Budiman, tapi aku diam saja.

“sayang kenapa celananya sudah dipakai, kan kita belum selesai” ucapnya sambil mengelus rambut ikal Budiman yang masih bersandar di dadanya.

Agak terbata Budiman menjawab,

“aku belum pernah dikulum dan dijilati seperti itu, apalagi setelah keluar sperma”

“tapi permainan lidahmu sangat pintar”

“kalo itu sering aku lakukan dengan bule tamu disini, tapi ya sebatas itu tak lebih, dan aku tidak boleh pegang pegang, Cuma jilatan jilatan seperti itu sampai mereka puas, lumayanlah Mbak hasilnya bisa untuk tambah kebutuhan rumah tangga”

“kasihan sayang, ntar aku kasih yang enak ya” Hesti menghibur manja lalu mencium bibirnya.

Setelah kutunggu beberapa saat, ternyata Hesti tak juga beralih ke pangkuanku, tak mau menjadi penonton seperti kambing congek, kuambil inisiatif, kuhampiri mereka, aku berdiri di samping Hesti, kubuka resliting celanaku, kukeluarkan kejantananku dan kusodorkan ke mulut Hesti.

Dia langsung memegang kemaluanku dan memandangku dengan senyum menggoda, lalu lidahnya mulai bekerja di kepala kemaluanku, sambil mengocok kemaluanku dia memasukkannya ke mulutnya, dengan segera kemaluanku keluar masuk mulutnya.

Tangan Budiman mulai menjamah dada Hesti yang masih tertutup handuk, kutarik handuk putih yang melilit tubuhnya hingga terlepas, kini Budiman bisa dengan leluasa meraba menjelajahi buah dada Hesti yang menggantung indah menantang, diremasnya kedua bukit telanjang itu.

Hesti turun dari pangkuan Budiman dan berjongkok di depanku, Budiman ikut ikutan berdri di sampingku, kini kedua tangan Hesti memegang dan mengocok kejantanan kami berdua, gantian dia mengulum dari kiri ke kanan, kami berdua mendesis bersautan.

“jangan keluarin lagi ya” kata Hesti pada Budiman lalu meneruskan kulumannya. Meski melayani kami berdua Hesti tak tampak kesulitan, padahal kedua kemaluan kami tidak bisa dikatakan kecil, hampir sama panjang 17 cm tapi punya Budiman diameternya sedikit lebih kecil. Dengan penuh nafsu dia mempermainkan kami dari jilatan ke seluruh bagian kemaluan hingga kuluman memabokkan. Sekali sekali kepala kemaluan kami bersinggungan di depan bibir Hesti, seperti berebut masuk ke mulut mungilnya.

Sambil mendapatkan kuluman dan jilatan, kubuka pakaian dan celanaku, kami bertiga sudah dalam keadaan telanjang.

Tiba tiba Budiman melangkah mundur hingga pegangan Hesti terlepas, Budiman menggeser ke belakang Hesti, kukira dia akan memeluk Hesti dari belakang ternyata dia telentang di belakang Hesti dan kepalanya menyusup di antara kakinya, Hesti segera membuka lebar kakinya memberi jalan kepala Budiman di bawahnya. Hesti terus menjilat dan mengulum kejantananku sementara kepala Budiman yang ada di bawahnya menjilati kemaluannya dari bawah.

Hesti menggoyang pinggulnya mengimbangi permainan Budiman sementara aku mengocokkan kemaluanku di mulutnya, kepala dan pinggul Hesti sama sama bergoyang memainkan irama yang berbeda, entah bagaimana dia mengatur konsentrasinya. Ternyata jilatan Budiman lebih mengganggu konsentrasinya, Hesti sering menghentikan kulumannya hanya untuk menikmati permainan lidah Budiman di kemaluannya. Tak mau terlalu sering terganggu, kutuntun Hesti ke kursi, kuminta dia di pangkuanku, perlahan dia menurunkan tubuhnya di pangkuanku sambil melesakkan kemaluanku di kemaluannya yang sudah basah, entah basah karena rangsangan kami berdua atau basah karena ludah Budiman.

“oouughh.. ss.. ennak mass” dia mendesis ketika kemaluanku perlahan menerobos liang kenikmatannya, kuremas kedua buan dada yang menantang di depan mukaku dan kukulum keras ketika dia mulai menggoyangkan pantatnya. Rupanya Budiman tak mau tinggal diam, dia mendatangi Hesti dari belakang, disibakkannya rambut Hesti ke atas hingga tampaklah tengkuknya yang putih mulus, Budiman langsung mencium dan menjilati tengkuk Hesti membuat dia menggelinjang hebat di pangkuanku, goyangannya jadi kacau tapi justru makin membuat kemaluanku diremas dan serasa dipilin di kemaluannya.

Kuremas erat kedua buah dadanya, ternyata Budiman ikutan meremasnya, kini masing masing buah dada mendapat remasan dua tangan. Ciuman Budiman beralih ke telinga, dikulumnya telinga Hesti membuat dia makin kelojotan, dengan aksi Budiman seperti itu sebenarnya aku yang diuntungkan karena kemaluannya makin erat mencengkeram kemaluanku, menambah kenikmatan, justru lebih nikmat daripada tadi malam, ternyata sensasinya luar biasa.

Hesti meraih kejantanan Budiman yang sudah berdiri telanjang di sampingnya, dikocoknya sambil kembali bergoyang pinggul, tubuhnya mulai turun naik sambil bergoyang memutar, kejantananku meluncur keluar masuk dan teremas di kemaluannya, semakin cepat dia mengocok kemaluanku semakin nikmat rasanya, desahan atau jeritan Hesti sudah diluar kontrol, begitu liar.

Beberapa menit kemudian kurasakan tubuh Hesti menegang, dia memelukku erat ketika kurasakan kemaluannya berdenyut hebat, sehebat jeritan Hesti dalam kenikmatan puncak sexual, orgasme. Kubiarkan dia menikmati detik detik pasca orgasme, jantungnya berdetak dengan kencang, tapi itu tak berlangsung lama ketika Budiman memeluk Hesti dan dengan sedikit paksa menarik tubuh Hesti ke atas hingga kemaluanku terlepas dari kemaluannya.

Dia lalu membopong tubuh Hesti dan menelentangkannya di ranjang, langsung menindih tubuh Hesti yang sudah pasrah menunggu, terlihat begitu kontras antara Hesti yang putih mulus ditindih Budiman yang coklat tua. Budiman dengan rakusnya menciumi Hesti, kening, pipi, bibir, lehernya yang jenjang, hingga kedua payudaranya, tak sejengkal daerah sexy Hesti terlewatkan dari sapuan bibir dan lidahnya. Kembali rasa cemburu menghampiriku melihat bagaimana Budiman menikmati hangat dan gairahnya tubuh Hesti.

Ganasnya Budiman mempermainkan buah dada dan puting Hesti segairah desahan Hesti yang kembali terbakar birahi. Budiman menyapukan sebentar kejantanannya di bibir kemaluan yang basah itu, tapi sebelum Budiman melesakkan kejantanannya, Hesti mendorong tubuhnya menjauh.

“sabar ya sayang, kamu pakai kondom dulu, tuh ambil di laci” katanya. Mungkin Budiman agak dongkol tapi dia tak bisa berbuat lain kecuali meninggalkan Hesti yang sudah dalam keadaan pasrah. Melihat tubuh telanjang Hesti yang telentang menantang, aku tak mau membuang kesempatan, sambil menunggu Budiman memasang kondom, kuhampiri Hesti dan tindih sambil mencium bibirnya.

“ah Mas Heldhy nakal, kan giliran Budiman” godanya sambil melirik Budiman yang sedang menyobek bungkus kondom.

“dia sedang mempersiapkan tuh” kataku sambil menyapukan kejantananku yang telanjang tanpa kondom ke kemaluannya, sekali dorong melesak semua ke dalam diiringi jerit kenikmatan dari Hesti.

Pantatku langsung turun naik di atas tubuh telanjangnya, menggenjot secepat dan sedalam mungkin sambil memandang wajah cantik Hesti, rona merah mukanya terlihat jelas di wajahnya yang putih menambah kecantikan dan gairahnya.

Budiman yang sudah siap, menghampiri kami, dengan kemaluan yang terbungkus kondom disodorkannya ke mulut Hesti, bibir Hesti yang terbuka mendesah langsung terbungkam kemaluan tegang Budiman.

Sambil menerima kocokanku, Hesti juga mengocok kemaluan Budiman di mulutnya, kami saling mendesah bersautan. Tangan Budiman meremas remas buah dadanya dengan gemas sambil memainkan puting kemerahan.

Berdua kami mengocok Hesti dari atas dan bawah, berulang kali tubuhnya menggeliat ketika kusodok dengan keras.

“Aaagh..mmgghh..eegghh..cukup..eeghh..cukup..eegghh..cukup mas, aku nggak mau keluar lagi, ganti Budiman” pintanya.

Meski agak berat, terpaksa aku memberikan kenikmatan dan kemaluan ini ke Budiman, tapi sebelum kuberikan aku baru sadar bahwa sejak tadi malam aku belum melakukan jilatan di kemaluan Hesti, harus kulakukan sekarang sebelum kemaluan Budiman mengobok obok kemaluan ini. Begitu kucabut kemaluanku, langsung bibir dan lidahku menggantinya, tak kuhiraukan cairan di kemaluan Hesti yang cukup banyak, lidahku memainkan klitoris dan bibir kemaluannya.

“AAuughh.. sshh.. naakaal.. ss.. mass..ssuddaah” desahnya kaget, tak menyangka aku melakukan ini.

Lidahku menjelajah ke daerah kemaluannya, tak kupedulikan Budiman yang sudah bersiap disampingku menunggu giliran, tubuh Hesti menggeliat kelojotan, tangannya dikepalaku menekan dan menarik, pantatnya terangkat ke atas merasakan jilatan kenikmatan dari bibir dan lidahku.

Tanpa setahu Hesti kuberi aba aba ke Budiman untuk segera bersiap, maka begitu bibirku meninggalkan liang kemaluannya Budiman langsung mengisi dengan kemaluannya.

cerita hayalan

bokep 17+

Dengan sekali dorongan yang cepat, langsung kemaluan itu melesak ke liang kenikmatannya yang disambut teriakan kaget Hesti menerima sodokan keras dari Budiman. Tanpa menunggu lagi begitu kemaluan itu masuk semua langsung Budiman menarik keluar dan mendorong masuk lagi dengan lebih cepat, kocokan Budiman begitu ganas sambil lidah dan bibirnya tak pernah lepas dari bibir dan leher jenjang Hesti.

Kulihat Budiman begitu gemas melihat wajah Hesti yang mengerang kenikmatan, berkali kali dia menciumi pipi kiri dan kanannya diselingi lumatan bibir. Sepertinya dia mendapatkan rejeki nomplok bisa menikmati kehangatan dan ke-sexy-an tubuh Hesti dengan segala kenikmatannya, apalagi Hesti memperlakukannya seperti layaknya seorang kekasih dalam bercinta, Hesti selalu menyambut kuluman Budiman dengan penuh gairah meski gaya permainan Budiman cenderung kasar. Dekapan Budiman tak pernah lepas dari Hesti, mereka menyatu dalam permainan birahi yang ganas. Permainan Budiman kasar dan monoton membuat Hesti harus mengambil inisiatif, dia ikutan menggoyangkan pinggulnya meski agak susah karena terhimpit pinggul Budiman dan terhalang kocokannya, tapi dia masih bisa meggoyangkannya.

“dari belakang Bud” pinta Hesti untuk doggie disela desahannya, tapi Budiman tak menggubris, dia masih tetap mengocok dan memeluk Hesti lebih erat.

Sebenarnya aku ingin gabung dengan mereka tapi aku ingin memberi Budiman kesempatan untuk lebih menikmati kehangatan Hesti, disamping itu aku juga ingin tahu seberapa tahan dia menghadapi ganasnya gairah binal Hesti. Dan ternyata dugaanku benar, tak lebih dari sepuluh menit Budiman menggeluti Hesti dia sudah teriak kenikmatan, orgasme kedua yang dia dapat dari Hesti. Tubuh Budiman menelungkup di atas Hesti, keringatnya mengalir deras, sederas semprotannya di kemaluan.

Admin Untuk Bersama

cerita dewasa terpanas membagikan cerita dewasa 2016, cerita dewasa terbaru, cerita hayalan, cerita panas, bokep 17+ dllAdmin Untuk Bersama


cerita sex 2016

cerita sex terbaru

Semenjak aku pindah kantor, pada waktu menjelang akhir tahun 2008 kemPekingn aku coba hubungi Purbo (bekas staffku dulu, yang sekarang menggantikan aku jadi Kepala Kantor Unit disana). Kami berdua lama berbincang di telepon dan aku tanyakan juga tentang Jasmine, ternyata hal itu masih dilakukan meskipun tidak terlalu sering dan melihat kondisi, apalagi sejak Jasmine punya pacar dan katanya sekitar bulan Maret/April tahun 2009 akan melangsungkan pernikahan, juga pacarnya sering datang berkunjung kesana meskipun pacarnya berada diluar kota tapi paling tidak 2 minggu sekali datang.


HPeking Sabtu aku berinisiatif untuk sekedar berkunjung kesana karena lama tidak pernah ketemu dan aku ajak 2 teman kantorku, Febrian dan Kristiawan. Dalam perjalanan aku cerita tentang Jasmine kepada mereka berdua dan ternyata mereka sangat tertPekingk untuk mencoba Jasmine.


Setiba kami bertiga disana Purbo, Peking dan Jasmine serta satu lagi staff baru yaitu Wawan masih berada dikantor. Jam menunjukkan pukul 11.30, tandanya sebentar lagi mereka akan bersiap-siap untuk pulang.

Kami sempatkan untuk mengobrol terlebih dahulu untuk mencairkan suasana dan biar lebih akrab.

Jasmine saat itu memakai jeans serta kaos yg ketat and sexy, sesekali Febrian dan Kristiawan suka curi curi pandang melihat pantat dan buah dada Jasmine ..apalagi Jasmine mengenakan kaos yang agak tipis jadi terlihat jelas gambaran BH yang dia pakai!!.
Tidak terasa waktu jam kerja sudah selesai dan sekarang Jasmine kami biarkan ngobrol bertiga dengan Febrian dan Kristiawan diruang kantor sedangkan kami yang lainnya memilih ngobrol diruang tamu.

Cukup lama kami ngobrol dan tiba-tiba Peking berbisik,

“Sudah mulai…lihat saja tuh.” Segera kami melihat apa yang dilakukan antara Jasmine, Febrian dan Kristiawan didalam.

Febrian memeluk Jasmine dari belakang, ia merapatkan tubuhnya ke tubuh Jasmine, kami yakin sekali Jasmine bisa merasakan alat kelamin Febrian menempel dipantatnya, dan memang kelihatannya Jasmine begitu menikmatinya. sambil terus Febrian memeluk Jasmine dari belakang, tangan Kristiawan meremas remas buah dada Jasmine , bahkan Kristiawan mulai berani menurukan retsleting celana jeans Jasmine sementara tangan Febrian menelusup masuk BH meremas dan memainkan buah dada Jasmine.

Jasmine sendiri kelihatannya membiarkan Febrian dan Kristiawan melakukan aksinya, ia tak peduli ketika ternyata kami menontonnya. Kristiawan bahkan kini mulai membuka celana jeans Jasmine dan menurunkannya, sehingga terlihat celana dalam berwarna hitam mini berenda yang dikenakan Jasmine kini Jasmine hanya mengenakan celana dalam dan bagian atas masih terbungkus kaos yang dipakainya, sementara Adriab masih menciumi leher Jasmine , sambil tangan tak lepas dari puting buah dada Jasmine. makin lama Jasmine makin terangsang.

Febrian dan Kristiawan mengangkat tubuh Jasmine dan meletakkannya diatas meja dan dengan tidak sabar langsung menelanjanginya, sejenak mereka berdua menikmati tubuh Jasmine yang polos,lantas kemudian jari jari mereka berdua berebut bermain di bibir kemaluan Jasmine, membuat Jasmine mengerang, apalagi clitorisnya dipermainkan dengan begitu rupa.

“aahh..ahhhh..” erangan Jasmine menambah semangat mereka berdua.

sambil terus memainkan kemaluan Jasmine, Febrian dan Kristiawan memainkan pula lidahnya di puting Jasmine yang mengencang sambil menggigit dan menyedot penuh nafsu.

“aah..ahh..ahhhhh” Jasmine berteriak saat pertama kali orgasme akibat jari-jari Febrian dan Kristiawan yang begitu gencarnya membongkar bibir kemaluan Jasmine dan terus menerus memasukkan dan mengeluarkan jari-jari mereka bergantian kedalam kemaluan Jasmine.

Febrian pun kini membuka seluruh pakaiannya, dan Jasmine sedikit terpekik dan mungkin terkagum melihat alat kelamin Febrian yangg lumayan besar dan panjang. besar banget Jasmine bergumam

“kamu suka dong sama yg besar besar?” kata Febrian

cerita dewasa

cerita panas

Jasmine hanya tersenyum, dan menjawabnya dengan meraih kemaluan Febrian dan memasukannya ke mulutnya, kini giliran Febrian yg menggeram ke enakan, saat sapuan lidah Jasmine menelurusi kemaluannya, kuluman dan sedotannya luar biasa ( percayalah Jasmine memang ahli dalam hal ini….!!)

Tidak mau ketinggalan Kristiawan pun ingi8n diperlakukan seperti itu dan secara bergantian Jasmine mengulum kemaluan Febrian dan Kristiawan.

Merasa cukup , Febrian dan Kristiawan menPekingk bangun Jasmine ,mendorongnya ke dinding , dan mereka berdua mulai menciumi bibir Jasmine dengan panas, lidah saling berpagut , sementara tangan Febrian dan Kristiawan tak lepas dari buah dada Jasmine. Febrian dan Kristiawan kemudian membalikan tubuh Jasmine, hingga kini Jasmine menghadap tembok, dengan lidahnya mereka menelurusuri tubuh Jasmine dari leher , punggung, pantat, paha, naik lagi.membuat Jasmine kegelian, kemaluannya sudah basah.

Kristiawan kemudian melakukan penetrasi dari belakang,

“OOOOOHH” Jasmine tersentak saat kemaluan Kristiawan menyentuh kemaluannya

Kristiawan memompa semakin cepat dan semakin dalam.

“oohahhh..ahhh….aahh.” makin lama erangan Jasmine makin keras.

Agar Jasmine tidak terlalu berisik Febrian memasukkan kemaluannya kedalam mulut Jasmine dan menggerakkan kepala Jasmine agar kemaluannya bisa keluar masuk didalam mulut Jasmine yang mungil.

“AAAAAAAAAAHHHHH” Jasmine menjerit panjang saat mencapai orgasme bersama Kristiawan, tubuhnya terasa lemas, namun Febrian belum merasakan kemaluan Jasmine,ia membalikan tubuh Jasmine dan melakukan penetrasi dari depan.

Tidak hanya itu, Febrian dan Kristiawan kemudian melakukan doggy style, dan gaya2 lain.
Cukup lama mereka bertiga bermain-main hingga tidak terasa sudah jam 8 malam. Hingga akhirnya mereka bertiga menyelasaikan permainan mereka pukul 8.30, setelah mereka bertiga mandi jam 10 aku, Febrian dan Kristiawan ijin untuk pulang.

Aku pikir masihkan akan seperti ini Jasmine nantinya setelah menikah apalagi pacarnya tidak mengetahui jika Jasmine seperti ini.